PENTINGNYA PEMBERIAN ASI PADA BADUTA - Berita dan Siaran Pers - Badan Pusat Statistik Kabupaten Sidenreng Rappang

Untuk mengetahui kebutuhan dan kepuasan pengguna data BPS Kabupaten Sidenreng Rappang, kami meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi Survei Kebutuhan Data pada tautan berikut ini

Untuk mendapatkan data BPS silahkan datang ke Pelayanan Statistik Terpadu BPS Kabupaten Sidenreng Rappang Jalan  Jendral Sudirman No.125, Whatsapp: 0851-9590-7314 setiap hari kerja mulai pukul 08:00 s.d 15:30 WITA || DATA MENCERDASKAN BANGSA .

PENTINGNYA PEMBERIAN ASI PADA BADUTA

PENTINGNYA PEMBERIAN ASI PADA BADUTA

7 Januari 2020 | Kegiatan Statistik


Permasalahan tentang gizi dapat terjadi tiap siklus kehidupan, baik saat masih dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa, maupun usia lanjut. Periode dua tahun pertama dari kehidupan merupakan masa rentan, karena pada masa inilah pertumbuhan dan perkembangan terjadi sangat pesat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dimulai sedini mungkin yaitu sejak masih bayi. Pemberian ASI (Air Susu Ibu) selama dua tahun pertama kehidupan sangat penting dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas.

                ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber asupan nutrisi bagi bayi lahir, yang mana sifat ASI bersifat eksklusif sebab pemberiannya berlaku pada bayi berusia 0 bulan sampai 6 bulan. Dalam fase ini harus diperhatikan dengan benar mengenai pemberian dan kualitas ASI, supaya tak mengganggu tahap perkembangan bayi selama enam bulan pertama sejak hari pertama lahir (HPL), periode tersebut merupakan masa periode emas pertumbuhan dan perkembangan anak sampai menginjak usia 2 tahun. (Kemenkes, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat)

                ASI tidak hanya memberikan manfaat untuk bayi namun juga untuk ibunya. Beberapa manfaat pemberian ASI menurut Kementrian Kesehatan antara lain adalah ASI dapat mengurangi tangkat depresi pada ibu, meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi, membantu memperkuat ikatan emosional antara anak dan ibu mereka, membuat anak lebih cerdas, mengurangi resiko obesitas, dan menjadikan anak berperilaku lebih baik.

Persentase penduduk umur 0-23 bulan (baduta) yang pernah diberi ASI di Kabupaten Sidenreng Rappang sebesar 87,82 persen. Persentase ini bisa dikatakan cukup baik karena berarti sebagian besar ibu yang melahirkan bayinya sudah sadar akan pentingnya memberikan ASI ketika bayi baru lahir. Perbedaan persentase antara baduta laki-laki dan baduta perempuan yang pernah diberi ASI sebesar 1,18 persen. Baduta yang pernah diberi ASI dari keluarga dengan pendidikan tertinggi KRT SMP ke atas memiliki persentase yang lebih besar dibandingkan dengan baduta dari keluarga dengan KRT SD ke bawah yaitu sebesar 92,24 persen untuk pendidikan tertinggi KRT SMP ke atas dan 84,47 persen untuk KRT dengan Pendidikan tertinggi SD ke bawah. Hal ini mungkin terjadi dikarenakan pengetahuan dan informasi mengenai pentingnya pemberian ASI yang diperoleh keluarga dengan KRT yang pendidikan tertinggi SD ke bawah lebih minim dibandingkan dengan keluarga dengan KRT yang Pendidikan tertinggi SMP ke bawah.

                Dari 87,82 persen baduta di Kabupaten Sidenreng Rappang yang pernah diberi ASI, rata-rata lama pemberian ASI nya adalah 9 bulan, rata-rata lama pemberian ASI untuk baduta laki-laki adalah 11 bulan dan 8 bulan untuk baduta perempuan. Angka ini merupakan angka yang cukup baik, karena rata-rata lama pemberian ASI sudah melebihi dari lama pemberian ASI yaitu 6 bulan. Jadi bisa dikatakan bahwa baduta di Kabupaten Sidenreng Rappang yang pernah diberi ASI sudah diberikan ASI eksklusif. Jika dilihat perbandingan rata-rata lama pemberian ASI kepada baduta berdasarkan kelompok pengeluaran, dapat dilihat bahwa semakin tinggi pengeluarannya maka semakin menurun rata-rata lama pemberian ASI nya. Baduta dari kelompok pengeluaran 40 persen terbawah diberikan ASI dengan rata-rata lama pemberiannya adalah 11 bulan, baduta dari kelompok pengeluaran 40 persen tengah adalah selama 9 bulan, dan baduta dari kelompok pengeluaran 20 teratas adalah selama 7 bulan.

Persentase baduta yang pernah diberi ASI dan rata-rata lama pemberian ASI di Kabupaten Sidenreng Rappang masih bisa ditingkatkan. Beberapa upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya wanita usia subur (15-54 tahun) baik yang sudah menikah maupun yang belum, yang sedang hamil maupun yang belum tentang pentingnya pemberian ASI kepada baduta. Pemberian informasi ini bisa melalui banyak media, misalnya pada Kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dapat menjadi kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang ASI dan juga mendukung ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif kepada badutanya. Selain dari penyampaian secara langsung, pemberian informasi juga bisa dilakukan melalui internet dan media sosial. Meskipun informasi dari internet dan media sosial tidak bisa langsung ditelan mentah-mentah, namun melalui media sosial dapat menjadi wadah bagi para ibu untuk membentuk suatu grup sehingga bisa saling mendukung satu sama lain serta saling bertukar informasi. Selain informasi tentang pemberian pentingnya pemberian ASI, perlu juga diberikan informasi baik kepada si ibu maupun kepada petugas kesehatan tentang peraturan yang berlaku di Indonesia yaitu salah satunya yang mengatur tentang sanksi pidana penjara setahun dan dengan Rp100.000.000 bagi pihak-pihak –selain ibu – yang sengaja menghalangi pemberian ASI dari ibu ke bayinya pada Pasal 200, UU Kesehatan. Dengan mendapatkan informasi dan pengetahuan lebih tentang ASI, diharapkan persentase baduta yang diberi ASI dan lama pemberian ASI di Kabupaten Sidenreng Rappang dapat meningkat.


Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sidenreng Rappang (BPS-Statistics of Sidenreng Rappang Regency) Jl. Jend. Sudirman No. 125 Pangkajene

Sidrap

Indonesia

Telp (0421) 91427

Fax (0421) 3857046

mailbox : bps7314@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik